sayap33 Can Be Fun For Anyone

Risang telah bersiap pula menghadapi segala kemungkinan. Namun ia masih sempat melihat sekilas, apa yang terjadi disebelah menyebelahnya. Risang dan Bibi ternyata telah mendapatkan lawan masing-masing.

“Darimana kami tahu , bahwa upeti yang diambil langsung dari Tanah Perdikan kami diserahkan kepada para petugas yang memang wajib menerimanya?

Risang. Risang telah menyinggung kemungkinan untuk pergi ke Pajang. Orang-orang yang datang itu tentu ingin menyalahgunakan kedudukan mereka, sehingga niat Risang untuk pergi ke Pajang tentu akan berpengaruh atas mereka. Mereka akan menjadi ragu-ragu. Karena itu, maka mereka tentu akan berpikir ulang untuk mengambil

Bahkan hampir setiap saat mereka telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan dengan cara mereka masing-masing. Seseorang telah mempunyai kebiasaan berlari-lari menuju dan pulang dari sawah. Seorang yang lain telah melatih daya tahan tubuhnya dengan bekerja keras disawah tanpa beristirahat. Ada yang mempergunakan waktunya di malam hari dengan berlatih mempergunakan senjata yang hampir dilupakannya.

Namun yang lain, seorang perwira yang masih muda berkata, “Atau sebaliknya. Justr u perempuan cantik itu yang telah mendorong Ki Rangga untuk menangkapnya.”

Ketika hal itu sempat dibawa kepada seorang Senapati yang memimpin pasukan cadangan yang menentukan penempatan para prajurit cadangan itu, maka iapun telah berkata, “Laporkan langsung kepada Ki Rangga.”

Namun didalamnya juga terdapat bekas pengawal yang umurnya telah merambat semakin tinggi, sehingga dalam keadaan yang tenang, mereka sudah melepaskan senjata- senjata mereka.

“Aku titipkan Risang kepadamu,“ berkata Gandar, “tetapi jaga agar ia tidak kehilangan kendali. Cegah jika ia berbuat melampui kewajaran seorang pengawal di peperangan.”

Justru karena memang terdapat kelemahan pada pangkal sayap, maka prajurit Pajang telah berusaha untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya. Jika mereka berhasil mematahkan pangkal sayap itu, maka tentu akan ada pengaruh jiwani pada para pengawal, sehingga mereka tidak lagi memiliki cukup keberanian untuk mengambil langkah.

Tetapi Risang yajig muda itu berkata,“ Kita hancurkan pasukan itu di perkemahannya sebelum bantuan itu datang. Para pengawal menjadi kecewa bahwa kita telah melepaskan kesempatan untuk menghancurkan prajurit Pajang.

Isyarat itu memang terdengar dari medan. Ki Rangga Larasgati telah memerintahkan gerakan mundur dari pasukannya. Satu gerakan yang sangat menyakitkan hati, apalagi hanya berhadapan dengan pasukan pengawal Tanah Perdikan yang seharusnya ditundukkan agar melaksanakan segala agen sayap 33 perintahnya.

Demikianlah, maka Ki Ranggapun telah menyiapkan seluruh kekuatan yang dibawanya. Ia tidak ingin gagal pada langkahnya yang pertama sehingga harus mengulanginya kembali.

“Tetapi melawan seorang perempuan sangat merugikan harga diriku. Jika aku menang, maka setiap orang akan menganggap bahwa hal itu adalah wajar sekali.

Ternyata Ki Tumenggung menganggap bahwa berbicara di halaman adalah cara yang paling baik untuk tetap merahasiakan pembicaraan, karena tidak akan ada orang yang mengintip dibalik dinding untuk dapat mendengarkan pembicaraan itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *